SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI KUMPULAN ARTIKEL MA'HAD MIFTAHUSSALAM BANYUMAS JAWA TENGAH INDONESIA

Selasa, 20 Maret 2012

Dampak Maksiat (Bagian. 1)

MAKSIAT MENYEBABKAN BERBAGAI MAKHLUK BERANI MENGGANGGU PELAKUNYA

         Di antara dampak maksiat adalah berbagai makhluk berani mengganggu pelakunya, padahal sebelumnya mereka takut melakukannya. Syaithan pun berani mengganggunya. Ia menggangu, menyesatkan, menimbulkan rasa was-was, menakut-nakuti, membuatnya sedih, serta menjadikannya lupa terhadap perkara-perkara penting. Syaithan berani menghasutnya untuk mendurhakai Allah dengan sungguh-sungguh.

          Syaithan-syaithan dari kalangan manusia juga berani terhadap pelaku maksiat. Mereka melakukan gangguan terhadapnya sesuai kemampuan mereka, baik dengan maupun tanpa sepengetahuannya. Disamping itu, Istrinya, pembantunya, anak-anaknya, tetangganya hingga binatang ternak sekalipun berani terhadapnya.
Diantara paa salaf ada yang berkata :” Aku bermaksiat terhadap Allah subhanahu wa ta’ala kemudian aku merasakan pengaruhnya pada tindak tanduk isteri dan hewan tungganganku.”

             Ditambah lagi, pemerintah berani mengambil tindakan kepadanya dengan menjatuhkan hukuman, jika memang mereka berlaku adil dan menegakkan hokum Allah ta’ala.

          Begitu pula dengan jiwanya sendiri, yang menjadi liar dan menyulitkannya. Apabila orang itu ingin berbuat kebaikan, maka jiwa tersebut tidak mau mentaati dan tunduk kepadanya, melainkan justru membimbingnya kepada perkara-perkara yang membinasakannya, baik secara sukarela ataupun terpaksa.

          Demikianlah….Ketaatan adalah benteng Allah tabaaraka wa ta’ala. Siapa saja yang memasukinya akan merasakan keamanan di dalamnya. Andaikan seseorang meninggalkan benteng tersebut, para perampok dan makhluk lainnya akan menyerangnya. Keberanian pihak lain terhadap para pelaku maksiat dan dosa sebesar keberanian orang itu dalam mendurhakai Allah ta’ala.Ia tidak lagi mempunyai alat untuk melindungi diri sewaktu keluar dari benteng ketaatan. Sebab, dzikir, ketaatan kepada Allah , sedekah, membimbing orang bodoh, serta amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan penjaga seorang hamba, seperti halnya imunitas yang mencegah dan menolak penyakit. Jika imunitas tersebut hilang, maka penyakit pun menang sehingga membinasakannya. Oleh karena itu, seorang hamba harus memiliki pertahanan diri.

            Penyebab munculnya keburukan dan kebaikan itu saling berlawanan. Kekuasaan menjadi milik pemenangnya. Jika sisi kebaikan menguat, pertahanan juga akan menguat. Sungguh Allah ta’ala membela orang-orang yang beriman. Sementara itu, iman bergantung pada perkataan dan perbuatan seorang hamba. Oleh sebab itu, tingkat pertahanan seseorang tergantung pada kekuatan imannya. Wallahul musta’an.

(Ditulis ulang dari Kitab Ad Daa’ wad Dawaa’, Ibul Qayyim Al-jauziyah,  oleh Al-Akh Farhan Abu Urwah, Madrasah Salafiyah Depok 2012)



0 komentar:

Posting Komentar

 
| PPPI Miftahussalam Banyumas Jalan Raya Kejawar No.72 Banyumas Jawa Tengah - Telp.(0281)796121 / 796004 | Islamic Boarding School, in Banyumas