SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI KUMPULAN ARTIKEL MA'HAD MIFTAHUSSALAM BANYUMAS JAWA TENGAH INDONESIA

Kamis, 22 Desember 2011

Aku Tersungkur di Hadapanmu Ibunda...[ Bagian.1 ]

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil ‘alamin, kita bersyukur kepada Allah ta’ala dengan memuji-Nya karena segala puji hanyalah milik Allah tabaraka wa ta’ala semata dan marilah kita senantiasa memohon kepada Allah, semoga shalawat teriring salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita yang mulia, utusan Allah yang diwahyukan kepada beliau Al-Qur’an dan semoga shalawat teriring salam juga terlimpahkan kepada para shahabat beliau dan para pengikut setia mereka sampai akhir zaman kelak. Amma ba’du.
Saudara-saudari sekalian yang ane cintai dan semoga antum senantiasa dimuliakan oleh Allah tabaaraka wa ta’ala, pada kesempatan yang baik ini, insya Allah ana ingin berbagi sedikit ilmu, dan ini merupakan wujud dari apa yang selama 6 tahun belakangan ana pelajari di ma’had kita Miftahussalam tercinta ini.
Kita selama ini menyadari betul bahwa, kita ada di muka bumi ini dengan izin Allah tabaraka wata’ala melalui siapa..? sudah pasti dari ibu...ya ibu..? antum kenal siapa ibu..? dialah yang telah mengandung kita selama 8-9 bulan kurang lebihnya...selama itu pula berbagai keadaan, berbagai rasa, mulai dari rasa sakit, rasa khawatri, rasa cemas, rasa letih, lelah dan berbagai rasa tidak enak lainnya dengan penuh ketabahan beliau lewati. Tentunya fase-fase demikian tidaklah beliau lewati dalam masa yang sebentar. Penantian ibunda kita akan lahirnya sosok calon khalifah di muka bumi ini sangatlah beliau idam-idamkan. Antum tahu kenapa antum sekarang ada dan belajar di Miftahussalam..? antum tahu perasaan ibunda antum ketika malam pertama antum tidak hadir di meja makan keluarga...saat di mana antum memulai malam pertama di Miftahussalam..? antum tahu apa doa ibunda di setiap munajat malam beliau, padahal antum sedang tertidur lelap..? antum tahu apa yang difikirkan ayah dan ibu ketika mencari nafkah..? sungguh adik-adikku...mereka tidak pernah merasakan ketenangan dalam tidur mereka...mungkin antum mengira bahwa mereka tertidur pulas..? sama sekali tidak adikku....mereka masih harus berfikir, bagaimana hari esok antum bisa tetap makan, bisa tetap belajar dan bisa tetap bernaung di bawah atap tanpa harus kedinginan... adikku, cobalah perhatikan raut wajah mereka disaat mereka tertidur....nampak sangat lelah dan letih wajah mereka....mungkin mereka menyembunyikan rasa lelah itu supaya antum bisa belajar dengan tenang...
Adik-adikku fillah....sekarang, marilah kita bercermin terhadap perilaku dan sikap kita selama ini kepada mereka...apakah kita sudah merasa mampu membalas semua pengorbanan mereka untuk kita selama ini...?? berapa kali kita mau disuruh oleh mereka..? bukalah jari-jemari antum dan hitunglah...!!! berapa kali antum menjawab, “iya ummi/iya bu/nggih bu...” ketika mereka menyuruh kita,”de/mas/mba, tolong belikan ibu minyak di warung ya..??” dan masih banyak berbagai permintaan mereka yang lainnya....hitunglah sekarang adikku....
Betapa ringannya lisan kita mengabaikan perintah mereka, ada yang mengatakan, “male ah bu/bebeh mak/muh laah, bahkan ada yang begitu keterlaluan, “duwe sikil duwe tangan nggo ngapa lah”, Laa hawla walaa quwwata illa billaah......Maasyaa Allah....
Berapa kali antum khatam Al-Qur’an..?? Berapa kali antum ikut khotmil qur’an..?? atau jangan-jangan antum tidak pernah membaca Al-Qur’an..?? Seharusnya antum pernah melewati firman Allah tabaaraka wa ta’ala, dalam suroh Al-Isra;23-24, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
   
23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.
24. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Adik-adikku fillah, sungguh pedih hati ini, ketika ana mendapati sebagian antum dalam status-status jejaring sosialnya mencaci maki mereka, merendahkan kedudukan mereka, bahkan membeberkan aib mereka.... cobalah renungi dan tafakkuri awal tulisan ana di atas.

Semoga antum bisa mengambil faidah dari tulisan ana di bagian pertama ini....insya Allah, jika tidak ada halangan, kita akan melanjutkan perbincangan kita dengan kiat-kiat berbakti pada kedua orang tua...selamat bertafakkur, bermuhasabah, dan jadilah dirimu “Santri Sepanjang Zaman..!!!

Ditulis oleh akhukum fillah, Adam Lodie al-Akhfiya, di bumi tercinta, Miftahussalam 22 Desember 2011 selepas maghrib.

0 komentar:

Posting Komentar

 
| PPPI Miftahussalam Banyumas Jalan Raya Kejawar No.72 Banyumas Jawa Tengah - Telp.(0281)796121 / 796004 | Islamic Boarding School, in Banyumas