09.30
Pustaka Miftahussalam
Mari Kita mewaspadai upaya-upaya para salibis yang berusaha merenggut keimanan dari dada-dada kita. Berbagai macam tipu daya mereka lancarkan demi misi terlaknat mereka.
Sifat permusuhan orang kafir terhadap agama islam, tidak akan pernah berhenti sampai akhir kehidupan (yaumul qiyamah), Karena, Al-haq dan Al-bathil tidak akan pernah bisa menyatu dalam segala sisi apa pun. Mereka sungguh akan menyiksa melalui lisan, tangan algojo-algojo yang bersifat abadi. Sampai kapanpun, selama mereka kafir, selama itu pula sifat kejam ini melekat pada diri mereka. Hingga umat islam mau mengikuti millah mereka.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
”Dan orang-orang Yahudi dan Nashoro tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka” (Qs. Al-baqoroh:120).
Orang-orang kafir tak akan mau kembali mengulang sejarah kekalahannya terhadap agama Islam, yang mereka dapatkan dari berbagai peperangan melawan agama Allah. Maka, berbagai cara, analisa dilakukan untuk mencari titik kelemahan pada agama Islam. Seiring dengan berjalanya waktu, problematika yang mereka hadapi pun terpecahkan dan membuahkan hasil yang sangat positif untuk menghancurkan agama Islam. Yaitu dengan menjauhkan umat Islam, dari pemahaman yang benar sesuai dangan Al-kitab dan As-sunnah dan menggantinya dengan pemahaman yang sesat. Karena dua sumber inilah, agama Islam tinggi dan berbeda dengan agama-agama lain.
Rosulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda:
”agama Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tingi darinya”.
Mulailah berbagai cara dilakukan, untuk menyebarkan pemahaman yang rusak pada umat Islam, dan menjadi tema yang sangat hangat, yaitu Qhozwul fikri atau bisa di sebut dengan perang pemikiran. Salah satu cara yang paling ampuh adalah, dengan menjadikan para ulama-ulama, kyai-kyai, dan orang-orang penting Islam sebagai senjata bagi mereka untuk menghancurkan agama Islam. Melalui ulama, kyai Islam, orang-orang kafir menyebarkan virus kesesatan dalam memahami Islam yang benar.
Kristenisasi Makin Brutal! Dari Masjid Umat Diangkut ke Gereja, Dipaksa Kebaktian!
Melongok Bitung, Kota 1001 Gereja dan Pusat Kristenisasi se-Asia Tenggara
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
”Dan orang-orang Yahudi dan Nashoro tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka” (Qs. Al-baqoroh:120).
Orang-orang kafir tak akan mau kembali mengulang sejarah kekalahannya terhadap agama Islam, yang mereka dapatkan dari berbagai peperangan melawan agama Allah. Maka, berbagai cara, analisa dilakukan untuk mencari titik kelemahan pada agama Islam. Seiring dengan berjalanya waktu, problematika yang mereka hadapi pun terpecahkan dan membuahkan hasil yang sangat positif untuk menghancurkan agama Islam. Yaitu dengan menjauhkan umat Islam, dari pemahaman yang benar sesuai dangan Al-kitab dan As-sunnah dan menggantinya dengan pemahaman yang sesat. Karena dua sumber inilah, agama Islam tinggi dan berbeda dengan agama-agama lain.
Rosulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda:
”agama Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tingi darinya”.
Mulailah berbagai cara dilakukan, untuk menyebarkan pemahaman yang rusak pada umat Islam, dan menjadi tema yang sangat hangat, yaitu Qhozwul fikri atau bisa di sebut dengan perang pemikiran. Salah satu cara yang paling ampuh adalah, dengan menjadikan para ulama-ulama, kyai-kyai, dan orang-orang penting Islam sebagai senjata bagi mereka untuk menghancurkan agama Islam. Melalui ulama, kyai Islam, orang-orang kafir menyebarkan virus kesesatan dalam memahami Islam yang benar.
Kristenisasi Makin Brutal! Dari Masjid Umat Diangkut ke Gereja, Dipaksa Kebaktian!
Melongok Bitung, Kota 1001 Gereja dan Pusat Kristenisasi se-Asia Tenggara
0 komentar:
Posting Komentar