"Mari saling menasehati dari hati ke hati, bukan dari emosi ke wall Ef-Bi" [Status FB]

Nasihat dari hati ke hati itu lebih baik daripada mengumbar di facebook.....kita harus beradab dan beretika dalam menasehati ....

Ada sebagian manusia, yang dia ujub/bangga diri, seolah-olah dirinya merasa paling benar dalam menasehati, dia bawa hadits...dia bawa ayat al-Qur'an tapi tidak hikmah, tidak aadil dan tidak bijak....

Dia luapkan emosinya di dinding facebook....ini kedzoliman jika yang disindir mengetahui....seharusnya, tidak demikian saudara-saudariku.....ingat, hati manusia itu berbeda-beda....tidak bisa disama ratakan..... sindiran itu ghibah dan orang yang suka menghibah...anda tahu bahwasanya lisan mereka panjang sekali....yang menghibah ada di surabaya, yang dighibahi ada di jakarta misalnya...ya, tentu sepanjang itu lisannya......

Bijaklah...Nabi shallallhu’alaihi wasallam menjelaskan makna ghibah dengan menyebut-nyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci, baik tentang fisiknya maupun sifat-sifatnya. Maka setiap kalimat yang engkau ucapkan sementara saudaramu membenci jika tahu engkau mengatakan demikian maka itulah ghibah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

اتدرون ما الغيبه؟ قالوا: الله ورسوله أعلم .قال:الْغِيبَة ذِكْرك أَخَاك بِمَا يَكْرَه قِيلَ : أَفَرَأَيْت إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُول ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُول فَقَدْ اِغْتَبْته ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَقَدْ بَهَتّه

“Tahukah kalian apa itu ghibah?”

Mereka (para sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”

Kemudian beliau shallahu’alaihi wasallam bersabda, “Engkau menyebut-nyebut saudaramu tentang sesuatu yang ia benci.”


Kemudian ada yang bertanya, “Bagaimana menurutmu jika sesuatu yang aku sebutkan tersebut nyata-nyata apa pada saudaraku?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Jika memang apa yang engkau ceritakan tersebut ada pada dirinya itulah yang namanya ghibah, namun jika tidak berarti engkau telah berdusta atas namanya.” (HR Muslim 2589 Bab: Al-Bir Wash Shilah Wal Adab)

(muhasabah diri, ditulis oleh, al Akh Adam Lodie al-Akhfiya [Admin Web Miftahussalam, http://pustakamiftahussalam.blogspot.com/2011/10/admin-website-pustaka-miftahussalam.html]